Bahaya Sampah Plastik bagi Lingkungan Laut

I. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dikenal sebagai “negara maritim” dengan luas wilayah laut mencapai sekitar 5,8 juta km² (Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan RI, 2023). Keanekaragaman hayati laut Indonesia sangat beragam dan sangat berguna untuk kehidupan manusia, antara lain sebagai sumber pangan, pengatur iklim, dan penyedia jasa ekosistem lainnya. Sayangnya, intensitas plastik justru menimbulkan tantangan serius bagi lingkungan laut. Plastik yang dahulu dianggap bahan yang serba guna kini menjadi polutan yang sulit terurai. Kajian global menunjukkan bahwa tiap tahun 4,8–12,7 juta metrik ton plastik terbawa ke lautan dunia (ScienceDaily, 2015), setara sekitar 8–12 juta ton per tahun. Bahkan, laporan UNEP (2021) menyatakan bahwa plastik mendominasi sampah laut dengan setidaknya 85% dari total sampah laut adalah plastik. Situasi ini menimbulkan permasalahan pencemaran laut yang mengancam ekosistem lautan di Indonesia dan dunia.

II. Pembahasan

Sampah plastik mengganggu keseimbangan ekosistem laut. Banyak biota laut seperti penyu, paus, dan burung laut salah mengira plastik sebagai sumber makanan dikarenakan bentuknya menyerupai makanan aslinya. Misalnya, penyu sering menelan kantong plastik yang mengapung karena bentuknya mirip ubur-ubur; plastik tertelan ini tidak dapat dicerna sehingga tetap menyumbat saluran pencernaan mereka (Yayasan IAR Indonesia, 2023). Akibatnya hewan-hewan tersebut mengalami “kenyang palsu”, kekurangan makanan bergizi, malnutrisi, bahkan kematian (Yayasan IAR Indonesia, 2023). Selain itu, plastik yang tertelan dapat melepaskan bahan kimia beracun ke dalam tubuh hewan laut, menyebabkan kerusakan organ dan gangguan kesehatan yang serius.

Fragmen plastik berukuran kecil (mikroplastik, <5 mm) juga sangat berbahaya. Mikroplastik dapat terserap oleh plankton dan organisme kecil lain, lalu terakumulasi melalui rantai makanan ke tingkat trofik lebih tinggi. Proses ini terus berlangsung hingga predator puncak, termasuk manusia (WWF Indonesia, 2023). Dengan kata lain, mikroplastik dari plastik laut dapat berpindah dari plankton ke ikan kecil, kemudian ke ikan besar, dan akhirnya masuk ke tubuh manusia ketika kita mengonsumsi hasil laut. Penelitian menunjukkan bahwa akumulasi mikroplastik dalam tubuh dapat menimbulkan risiko kesehatan, misalnya gangguan hormon atau metabolisme (efek endokrin) (WWF Indonesia, 2023).

III. Penutup

Secara keseluruhan, sampah plastik di laut merupakan masalah global yang harus segera ditangani dengan serius. Dampak dari pencemaran ini meluas: kerusakan ekologis yang membahayakan biota laut serta potensi ancaman kesehatan bagi manusia. Berbagai solusi perlu diupayakan untuk mengatasi krisis ini. Langkah-langkah nyata antara lain pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, penguatan sistem pengelolaan sampah, penggunaan bahan alternatif ramah lingkungan, peningkatan kesadaran publik melalui edukasi lingkungan serta kolaborasi antara lapisan masyarakat dengan pemerintah untuk bisa menangani permasalahan ini. Menjaga kelestarian laut bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab setiap seluruh masyarakat. Bila setiap individu berkontribusi kecil dengan mengurangi sampah plastik, efeknya akan berdampak besar bagi kelangsungan bumi kita. Alam telah memberikan peringatan keras melalui krisis ini dan saatnya manusia mendengarkan serta bertindak demi masa depan laut yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Daftar Pustaka

·       Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan RI. (2023, November 22). Mengembalikan kejayaan maritim Indonesia. Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. https://www.kemhan.go.id/pothan/2023/11/22/mengembalikan-kejayaan-maritim-indonesia.html

·       ScienceDaily. (2015, February 12). Magnitude of plastic waste going into the ocean calculated: 8 million metric tons of plastic enter the oceans per year. https://www.sciencedaily.com/releases/2015/02/150212154422.htm

·       United Nations Environment Programme. (2021). From pollution to solution: A global assessment of marine litter and plastic pollution. UNEP. https://www.unep.org/resources/pollution-solution-global-assessment-marine-litter-and-plastic-pollution

·       Yayasan IAR Indonesia. (2023). 7 dampak sampah plastik di laut bagi habitat dan manusia. Apa saja? https://yiari.or.id/7-dampak-sampah-plastik-di-laut/

·       World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia. (2023). Bahaya microplastik terhadap kesehatan manusia: Ancaman tersembunyi yang perlu diwaspadai. Plastic Smart Cities. https://plasticsmartcities.wwf.id/feature/article/bahaya-microplastik-terhadap-kesehatan-manusia-ancaman-tersembunyi-yang-perlu-diwaspadai

·       United Nations Environment Programme. (n.d.). Marine litter and microplastics. UNEP Document Repository. https://wedocs.unep.org

 


Comments